Minggu, 28 November 2010

Microsoft Office 2010

Microsoft Office 2010 (also called Office 2010 and Office 14) is a productivity suite for Microsoft Windows, and the successor to Microsoft Office 2007. Office 2010 includes extended file format support, user interface updates, and a changed user experience. A 64-bit version of Office 2010 is available, although not for Windows XP or Windows Server 2003.


On April 15, 2010, Office 2010 was released to manufacturing. The suite became available for retail and online purchase on June 15, 2010.

Office 2010 marks the debut of free online versions of Word, Excel, PowerPoint, and OneNote, which work in the web browsers (Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome and Safari, but not Opera). Office Starter 2010, a new edition of Office, replaced the low-end home productivity software, Microsoft Works.

Microsoft's update to its mobile productivity suite, Office Mobile 2010, will also be released for Windows Phones running Windows Mobile 6.5 and Windows Phone 7. In Office 2010, every application features the ribbon, including Outlook, OneNote, Publisher, InfoPath, SharePoint Workspace (previously known as Groove), and the new Office Web Apps.


Hacker dan Cracker

SEJARAH HACKER DAN CRACKER

Hacker muncul pada awal tahun 1960-an diantara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT). Kelompok mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis perkembangan teknologi komputer dan mereka beroperasi dengan sejumlah komputer mainframe. Kata hacker pertama kali muncul dengan arti positif untuk menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang komputer dan mampu membuat program komputer yang lebih baik dari yang telah dirancang bersama. Kemudian pada tahun 1983, analogi hacker semakin berkembang untuk menyebut seseorang yang memiliki obsesi untuk memahami dan menguasai sistem komputer. Pasalnya, pada tahun tersebut untuk pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s yang berbasis di Milwaukee AS. 414 merupakan kode area lokal mereka. Kelompok yang kemudian disebut hacker tersebut dinyatakan bersalah atas pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos. Salah seorang dari antara pelaku tersebut mendapatkan kekebalan karena testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya mendapatkan hukuman masa percobaan.

Kemudian pada perkembangan selanjutnya muncul kelompok lain yang menyebut-nyebut diri hacker, padahal bukan. Mereka ini (terutama para pria dewasa) yang mendapat kepuasan lewat membobol komputer dan mengakali telepon (phreaking). Hacker sejati menyebut orang-orang ini 'cracker' dan tidak suka bergaul dengan mereka. Hacker sejati memandang cracker sebagai orang malas, tidak
bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Hacker sejati tidak setuju jika dikatakan bahwa dengan menerobos keamanan seseorang telah menjadi hacker.

Para hacker mengadakan pertemuan setiap setahun sekali yaitu diadakan setiap pertengahan bulan Juli di Las Vegas. Ajang pertemuan hacker terbesar di dunia tersebut dinamakan Def Con. Acara Def Con tersebut lebih kepada ajang pertukaran informasi dan teknologi yang berkaitan dengan aktivitas hacking.

Pengertian Hacker dan Cracker

1. Hacker

Hacker adalah sebutan untuk mereka yang memberikan sumbangan yang bermanfaat kepada jaringan komputer, membuat program kecil dan membagikannya dengan orang-orang di Internet. Sebagai contoh : digigumi (Grup Digital) adalah sebuah kelompok yang mengkhususkan diri bergerak dalam bidang game dan komputer. Digigumi ini menggunakan teknik teknik hexadecimal untuk mengubah teks yang terdapat di dalam game. Contohnya, game Chrono Trigger berbahasa Inggris dapat diubah menjadi bahasa Indonesia. Oleh karena itu, status Digigumi adalah hacker, namun bukan sebagai perusak. Hacker disini artinya, mencari, mempelajari dan mengubah sesuatu untuk keperluan hobi dan pengembangan dengan mengikuti legalitas yang telah ditentukan oleh developer game. Para hacker biasanya melakukan penyusupan-penyusupan dengan maksud memuaskan pengetahuan dan teknik. Rata - rata perusahaan yang bergerak di dunia jaringan global (internet) juga memiliki hacker. Tugasnya yaitu untuk menjaga jaringan dari kemungkinan perusakan pihak luar "cracker", menguji jaringan dari kemungkinan lobang yang menjadi peluang para cracker mengobrak - abrik jaringannya, sebagai contoh : perusahaan asuransi dan auditing "Price Waterhouse". Ia memiliki team hacker yang disebut dengan Tiger Team. Mereka bekerja untuk menguji sistem sekuriti client mereka.



2. Cracker

Cracker adalah sebutan untuk mereka yang masuk ke sistem orang lain dan cracker lebih bersifat destruktif, biasanya di jaringan komputer, mem-bypass password atau lisensi program komputer, secara sengaja melawan keamanan komputer, men-deface (merubah halaman muka web) milik orang lain bahkan hingga men-delete data orang lain, mencuri data dan umumnya melakukan cracking untuk keuntungan sendiri, maksud jahat, atau karena sebab lainnya karena ada tantangan. Beberapa proses pembobolan dilakukan untuk menunjukan kelemahan keamanan sistem.


Hirarki / Tingkatan Hacker

1. Elite

Ciri-ciri : mengerti sistem operasi luar dalam, sanggup mengkonfigurasi & menyambungkan jaringan secara global, melakukan pemrogramman setiap harinya, effisien & trampil, menggunakan pengetahuannya dengan tepat, tidak menghancurkan data-data, dan selalu mengikuti peraturan yang ada. Tingkat Elite ini sering disebut sebagai ‘suhu’.

2. Semi Elite

Ciri-ciri : lebih muda dari golongan elite, mempunyai kemampuan & pengetahuan luas tentang komputer, mengerti tentang sistem operasi (termasuk lubangnya), kemampuan programnya cukup untuk mengubah program eksploit.

3. Developed Kiddie

Ciri-ciri : umurnya masih muda (ABG) & masih sekolah, mereka membaca tentang metoda hacking & caranya di berbagai kesempatan, mencoba berbagai sistem sampai akhirnya berhasil & memproklamirkan kemenangan ke lainnya, umumnya masih menggunakan Grafik User Interface (GUI) & baru belajar basic dari UNIX tanpa mampu menemukan lubang kelemahan baru di sistem operasi.

4. Script Kiddie

Ciri-ciri : seperti developed kiddie dan juga seperti Lamers, mereka hanya mempunyai pengetahuan teknis networking yang sangat minimal, tidak lepas dari GUI, hacking dilakukan menggunakan trojan untuk menakuti & menyusahkan hidup sebagian pengguna Internet.

5. Lamer

Ciri-ciri : tidak mempunyai pengalaman & pengetahuan tapi ingin menjadi hacker sehingga lamer sering disebut sebagai ‘wanna-be’ hacker, penggunaan komputer mereka terutama untuk main game, IRC, tukar menukar software prirate, mencuri kartu kredit, melakukan hacking dengan menggunakan software trojan, nuke & DoS, suka menyombongkan diri melalui IRC channel, dan sebagainya. Karena banyak kekurangannya untuk mencapai elite, dalam perkembangannya mereka hanya akan sampai level developed kiddie atau script kiddie saja.

Cracker tidak mempunyai hirarki khusus karena sifatnya hanya membongkar dan merusak.


Kode Etik Hacker
  1. Mampu mengakses komputer tak terbatas dan totalitas.
  2. Semua informasi haruslah FREE.
  3. Tidak percaya pada otoritas, artinya memperluas desentralisasi.
  4. Tidak memakai identitas palsu, seperti nama samaran yang konyol, umur, posisi, dll.
  5. Mampu membuat seni keindahan dalam komputer.
  6. Komputer dapat mengubah hidup menjadi lebih baik.
  7. Pekerjaan yang di lakukan semata-mata demi kebenaran informasi yang harus disebar luaskan.
  8. Memegang teguh komitmen tidak membela dominasi ekonomi industri software tertentu.
  9. Hacking adalah senjata mayoritas dalam perang melawan pelanggaran batas teknologi komputer.
  10. Baik Hacking maupun Phreaking adalah satu-satunya jalan lain untuk menyebarkan informasi pada massa agar tak gagap dalam komputer.
Cracker tidak memiliki kode etik apapun.

Aturan Main Hacker

Gambaran umum aturan main yang perlu di ikuti seorang hacker seperti di jelaskan oleh Scorpio, yaitu:
  • Di atas segalanya, hormati pengetahuan & kebebasan informasi.
  •  Memberitahukan sistem administrator akan adanya pelanggaran keamanan / lubang di keamanan yang anda lihat.
  • Jangan mengambil keuntungan yang tidak fair dari hack.
  • Tidak mendistribusikan & mengumpulkan software bajakan.
  • Tidak pernah mengambil resiko yang bodoh – selalu mengetahui kemampuan sendiri.
  • Selalu bersedia untuk secara terbuka / bebas / gratis memberitahukan & mengajarkan berbagai informasi & metoda yang diperoleh.
  • Tidak pernah meng-hack sebuah sistem untuk mencuri uang.
  • Tidak pernah memberikan akses ke seseorang yang akan membuat kerusakan.
  • Tidak pernah secara sengaja menghapus & merusak file di komputer yang dihack.
  • Hormati mesin yang di hack, dan memperlakukan dia seperti mesin sendiri.
Hacker sejati akan selalu bertindak berlandaskan kode etik dan aturan main sedang cracker tidak mempunyai kode etik ataupun aturan main karena cracker sifatnya merusak.

Solid Converter PDF to Word v4.0 build 550 Full


Antarmuka Solid Converter PDF to Word memang sedikit berdesakan, tetapi tetap berfungsi dengan baik. Ikon-ikon yang besar dan bergaya kartun pada layar berwarna biru-putih dipisahkan dalam empat bagian. Pada bagian Getting Started ada empat ikon yang berfungsi untuk mengkonversi dan memodifikasi PDF. Di sebelahnya ada kotak News. Pada bagian bawah layar terdapat Learning Center dengan tutorial step by step untuk memandu keseluruhan proses. Yang terakhir terpajang pada sisi kanan adalah Command Center yang menunjukkan file apa yang sedang dikonversi dan akan ke mana file itu selanjutnya.

Pengoperasia Solid Converter cukup intuitif. Tutorialnya juga intuitif, seandainya anda memerlukan. Kesederhanaan proses pemilihan file dan dengan sedikitnya hal yang harus dilakukan untuk mengkonversi ke PDF menjadi begitu mudah. Pada program lain langkah ini terlalu rumit.

Solid Converter akan membimbing sekaligus memberikan Anda kebebasan jika diperlukan. Karena capaiannya pada keseimbangan ini, program ini sangat direkomendasikan untuk dicoba meski dalam periode trial 15 hari untuk semua kebutuhan konversi PDF anda.

Konversikan, ciptakan, dan ekstraksikan konten PDF dengan akurat dan mudah dengan Solid Converter PDF. Solid Converter PDF membuat konten PDF anda dapat didaur ulang lagi. Lakukan konversi dengan akurat.

Solid Converter PDF menciptakan konversi PDF yang bersih, akurat dan praktis. Dari Windows Explorer anda cukup membuka file PDF dalam Microsoft Word, kemudian edit. Teks, layout dan gambar dari dokumen asli anda akan di-recovery.

DOWNLOAD

Deep Freze 6.52.020.2735+Serial

Download DeepFreze version 6 atau Deep Freeze untuk Win XP, Windows Vista, Standard atau Professional. Ini cocok untuk yang tidak mau repot dengan selalau update antivirus PC atau notebook, serta capek dengan perilaku Virus, maka saya anjurkan komputer Anda di dilindungi saja dengan aplikasi Deep Freeze.
untitled
Manfaat dari Deep Freeze inilah yang membuat komputer menjadi kebal dari segala bentuk virus, sebab cara kerjanya adalah akan mengembalikan semua data akan kembali seperti ketika komputer di hidupkan kembali.
untitled2
Tentu saja semua data akan hilang jika anda menyimpan di hardisk yang anda freeze. Saran saya hardisk dipartisi minimal 2, drive C dan drive D, deepfreeze diaktifkan di drive C: saja, Jadi data bisa disimpan ke folder D, agar tidak hilang kalau direstart.


DOWNLOAD

Cara Uninstall Deep Freze

Pembekuan sistem yang terjadi dalam PC anda dengan memakai software deepfreeze, mungkin bisa mebuat komputer anda terbebas dari virus, namun ada kalanya anda ingin menambahkan beberapa file di harddisk Anda. Namun apa daya, deepfreeze harus segera di uninstall dahulu,, nah bagaimana cara uninstall deepfreeze??
Langsung aja deh!!!

cara uninstall atau disable deepfreeze sangat mudah,
ikuti langkah berikut: Langkah pertama : disable deep freze
  • tekan shift dan double klik pada icon deepfreeze di taskbar atau tekan tombol CTRL+ALT+SHIFT+F6
  •  setelah itu akan muncul kotak password, masukkan password jika anda set deepfreeze dg password, jika tidak langsung saja tekan ok.
  • kemudian pilih boot thawed (paling bawah).
  • tekan oke.
  • kemudian restart pc anda,
Langkah Kedua : untuk uninstall deep freze
  • Setelah deep freze di disable dengan mengikuti langkah pertama, lanjut uninstall
  • Klik 2x master deep freze yang buat install tadi
  • pilih uninstall
Maaf Buat yang kecewa ma threat ini Kalau artikel yang di atas udah gak berlaku. Oke , sekarang saya akan jelaskan , bagaiana cara Uninstall Deepfreeze versi baru

Cara uninstall Deep Freeze langkah pertama adalah men-disable Deep Freeze, untuk men-disable Deep Freeze caranya :
  • Tekan tombol CTRL+ALT+SHIFT+F6
  •  Masukan password Deep Freeze lalu klik OK
  • Jika sebelumnya anda belum menseting password untuk Deep Freeze klik ok tanpa perlu memasukan password
  • Pada pilihan Boot Options, pilih “Boot Thawed” lalu klik OK. Langkah ini akan men-disable Deep Freeze pada saat komputer restart
  • Restart komputer anda, setelah komputer anda di restart anda siap untuk meng-uninstal Deep Freeze
Cara untuk uninstal Deep Freeze berikut cara-caranya :
  • Cari file instalasi (instaler) Deep Freeze pada komputer anda, biasanya file Deep Freeze untuk versi 5.x mempunyai nama “DF5Std.exe”, untuk Deep Freeze versi 6.x biasanya bernama “DF6Std.exe”
  • Jalankan file instalasi Deep Freeze tersebut (DF5Std.exe atau DF6Std.exe)
  • Lalu pilih “Uninstall”
  • Deep Freeze akan meng-uninstal dan merestart komputer

Kamis, 25 November 2010

Petunjuk Penggunaan e-Toll Card





1. Pengertian e-Toll Card 
e-Toll Card adalah kartu prabayar contactless smart card yang diterbitkan oleh Bank Mandiri bekerja sama dengan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, PT. Citra Marga Nusaphala Persada Tbk dan PT. Marga Mandalasakti untuk transaksi pembayaran tol. e_toll Card menggunakan teknologi RFID (Radio Frequency Identification) yang memungkinkan transaksi dapat dilakukan dari jarak jauh (contactless) . Fitur e-Toll Card secara lengkap sebagai berikut : 
Saldo tersimpan pada chip kartu sehingga pada saat transaksi tidak dibutuhkan PIN atau tanda tangan. 
Dapat diisi ulang. 
Minimum saldo kartu Rp. 10..000,- 
Maksimal saldo kartu Rp. 1.000.000,- (sesuai ketentuan Bank Indonesia). 
Saldo mengendap pada kartu tidak diberikan bunga. 

2. Penjualan Kartu Perdana 
Masyarakat dapat membeli kartu perdana e-Toll Card di cabang-cabang utama Bank Mandiri di Jabodetabek dan kantor gerbang operator tol tertentu. 
3. Lokasi penggunaan e-Toll Card 
e-Toll Card dapat digunakan untuk melakukan pembayaran di: 
Tarif tol pada ruas yang bertanda "e-Toll Card" 
Cawang - Tomang - Cengkareng 
Cawang - Tanjung Priok - Pluit 
Cikupa - Merak 
Toko Indomaret (mulai 15 Maret 2009) 
SPBU (mulai 15 Maret 2009) 

4. Cara bertransaksi di Gardu Tol 
Pengguna tol menyerahkan e-Toll Card kepada petugas di gardu tol 
Petugas gardu tol memilih golongan kendaraan dan menyentuhkan e-Toll Card pada card reader. Saldo uang pada e-Toll Card akan berkurang sesuai tarif tol yang telah ditentukan 
Petugas tol menyerahkan kembali e-Toll Card dan tanda terima pembayaran kepada pengguna tol 

5. Isi Ulang 
Pemegang Kartu dapat melakukan isi ulang/menambah jumlah saldo dengan pilihan nominal antara lain Rp 50.000, Rp 100.000, Rp 200.000, Rp 300.000, Rp 500.000 atau nominal lainnya sesuai keinginan. Isi ulang dapat dilakukan dengan kartu mandiri debit 
Metode isi ulang e-Toll Card dilakukan melalui 2 tahap yaitu proses pembayaran (pendebitan rekening) dan proses pengisian (memindahkan uang Anda ke fisik e-Toll Card sebagai berikut : 


Tabel cara Isi Ulang 
No. Sarana Isi Ulang Lokasi 
Pembayaran Pengisian 
1. EDC Cabang Bank Mandiri, Operator Tol, Indomaret, SPBU Cabang Bank Mandiri, Operator Tol, Indomaret, SPBU 
2. mandiri internet Dimana saja 
3. mandiri sms Dimana saja 
4. mandiri call *) Dimana saja 
5. mandiri atm *) 4.100 ATM 
*) Mulai 1 April 2009 


Cara melakukan proses pembayaran dengan mandiri sms ketik: 
isiprenomor karturupiahPIN 
kirim sms tersebut ke 3355 
Cara melakukan pengisian uang di kartu melalui EDC Bank Mandiri: 
Tekan MENU 
Pilih PREPAID dengan menekan tanda panah kemudian tekan ENTER 
Pilih UPDATE SALDO dengan menekan tanda panah kemudian tekan ENTER 
Sentuhkan e-Toll Card pada reader contactless 
Transaksi berhasil, kertas struk tercetak saldo di e-Toll Card bertambah 


Tabel Daftar Lokasi Isi Ulang e-Toll Card 
No. Lokasi Alamat 
1. Kantor Pusat Jasa Marga Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah Jakarta 13650; Kotak POS 4354, Jakarta 12043 
2. Cabang Cililitan Jasa Marga *) Plaza Tol Cililitan, Jl. Cililitan Besar, Jakarta 13510 
3. Gerbang Tol Cengkareng Jasa Marga *) Kantor Gerbang Tol Cengkareng (arah Bandara - Jakarta) 
4. Gerbang Tol Kapuk Jasa Marga *) Kantor Gerbang Tol Kapuk 
5. Gerbang Tol Halim Jasa Marga *) Kantor Gerbang Tol Halim 
6. Lobby Gedung CMNP Sunter CMNP Building, Jl. Yos Sudarso Kav 28, Jakarta 14350 
7.. Lobby Kantor MMS Karawaci Karawaci Office Park Blok H No. 66-68 Lippo Karawaci - Tangerang 
8. Lobby Kantor Cabang MMS Serang Kantor Cabang Tol Serang 
9. Groung Floor Kantor Pusat Bank Mandiri Jl. Jend Gatot Subroto Kav 36-38, Jakarta Selatan 12190 
10. Kantor Utama Bank Mandiri Jabodetabek 
11. Merchant Bank Mandiri Indomaret dan SPBU (mulai 15 Maret 2009) 


6. Cek Saldo 
Cek saldo dapat dilakukan di lokasi isi ulang di atas atau melalui layanan mandiri internet dan mandiri sms. Cara cek saldo kartu melalui mandiri sms, ketik: 
salprenomor kartu dan kirim ke 3355 
Contoh: sal pre 6032989999999999 

Rabu, 24 November 2010

CRM ( Customer Relationship Management )

CRM


Pengertian
          CRM merupakan sebuah pendekatan baru dalam mengelola hubungan korporasi dan pelanggan pada level bisnis sehingga dapat memaksimumkan komunikasi, pemasaran melalui pengelolaan berbagai kontak yang berbeda dengan pelanggan. Pendekatan ini memungkinakn untuk mempertahankan pelanggan dan memberikan nilai tambah terus menerus pada pelanggan, selain juga memperoleh keuntungan yang berkelanjutan.
           Hal yang perlu dipahami adalah bahwa dari luar, pelanggan yang berinterkasi dengan perusahaan hanya memahami bisnis yang dilakukan oleh perusahaan sebagai satu entitas, tidak lebih; meskipun pelanggan juga berinteraksi dengan sejumlah pekerja yang berbeda peran dan departemennya. Semua itu tetap dianggap sebagai satu kesatuan. Dengan CRM, dukungan pada proses bisnis, informasi tentang pelanggan dan interaksinya dapat dimasukkan, disimpan, diakses oleh semua staf pada berbagai unit kerja dengan tujuan untuk meningkatkan layanan yang diberikan pada pelanggan, dan menggunakan informasi kontak pelanggan untuk target pemasaran.
           CRM (customer relationship management) mengkombinasikan kebijakan, proses, dan strategi yang diterapkan organisasi menjadi satu kesatuan yang digunakan untuk melakukan interaksi dengan pelanggan dan juga untuk menelusuri informasi pelanggan. Pada era saat ini, implementasi CRM selalu akan menggunakan teknologi  informasi untuk menarik pelanggan baru yang mengguntungkan, hingga mereka memiliki keterikatan pada perusahaan.  Konsep ini juga banyak digunakan sebagai sebuah terminologi pada industri informasi sebagai sebuah metodologi, piranti lunak, dan bahkan sebagai kapabilitas internet yang membantu korporasi mengelola hubungan pelanggan. Piranti ini memungkinkan korporasi untuk menjelaskan hubungan secara cukup rinci sehingga manajemen, staf penjualan, staf pelayanan, dan bahkan pelanggan dapat secara langsung mengakses informasi, menyesuaikan kebutuhan antara kebutuhan dan produk, pengingatan pelanggan pada layanan tertentu, dan sebagainya. Dalam pengembangan piranti lunak CRM harus dilakukan pendekatan yang holistik. Terkadang inisiatif implementasi piranti lunak CRM gagal dilakukan karena hanya terbatas pada instalasi piranti saja, tanpa memperhatikan konteks, dukukangan dan pemahaman staf, dan pemenfaatan sepenuhnya sistem informasi.


Banyak aspek yang tercakup dalam CRM. Aspek tersebut pada umumnya akan berhubungan langsung dengan salah satu aspek berikut:
  • Operasi Front office yang langsung berinteraksi dengan pelanggan seperti ketemu langsung, panggilan telepon, e-mail, layanan online, dll.
  • Operasi Back office yang sangat berpengaruh pada aktivitas pada layanan di front office seperti bagian pembayaran, perawatan, perencanaan, pemasaran, dll.
  • Hubungan bisnis, yaitu interaksi dengan perusahaan dan rekanan lain seperti suppliers/ vendors, outlet pengecer dan distribusi, jaringan industri. Jaringan eksternal ini akan mendukung aktivitas di front dan back office.
  • Data kunci dalam CRM dapat dianalisis dengan tujuan melakukan perencanaan kampanye pada target pemasaran, memahami strategi bisnis, dan memutuskan keberhasilan aktivitas CRM seperti pangsa pasar, karakteristik pelanggan, pendapatan dan keuntungan.
Implementasi CRM akan memberikan dampak manfaat bagi korporasi seperti akan memungkinkan untuk memperoleh keseimbangan dalam bagaimana menggunakan sumber daya untuk pemasaran agar mendapat nilai lebih pada segmen tertentu, meningkatkan interaksi pelanggan yang akan mendukung pengalaman branding pada pelanggan, mendongkrak produktivitas penualan melalui pemetaan proses menggunakan teknologi baru, menetapkan tujuan penjualan dan menentukan reward untuk pencapaiannya, fokus pada gab antara harapan pelanggan dan pengalaman layanan saat ini, dengan menggunakan alat analisis akan dapat ditingkatkan pemahaman organisasi tentang pelanggan.

Variasi CRM
Ada beberapa perbedaan pendekatan CRM dengan paket piranti lunak dalam memfokuskan aspek yang berbeda. Beberapa diantara piranti lunak CRM yang dikenal adalah seperti berikut.     

  1. Operasional. Operational CRM memberikan dukungan untuk proses bisnis di front office, seperti untuk penjualan, pemasaran, dan staf pelayanan. Interaksi dengan pelanggan biasanya disimban dalam sejarak kontak pelanggan, dan staf dapat melihat kembali informasi pelanggan ketika dibutuhkan. Dengan sejarah kontak pelanggan ini, staf dapat dengan cepat memperoleh informasi penting. Dapat meraih pelanggan dalam waktu dan tempat yang tepat merupakan sesuatu yang sangat diinginkan. 
  2.  Penjualan. Untuk penjualan biasa digunakan Sales Force Automation (SFA). SFA membantu untuk otomatisasi aktivitas yang terkait dengan staf penjualan, seperti untuk penjadwalan menghubungi pelanggan, pengiriman surat kertas maupun elektronik ke pelanggarn, menelusuri respon pelanggan, membuat laporan, menilai tingkat penjualan, proses order penjualan otomatis.
  3.  Analitik. Analytical CRM menganalisis data pelanggan untuk berbagai tujuan seperti merancang dan menjalankan kampanye target pemasaran, termasuk melakukan cross-selling, up-selling, aiatem informasi manajemen untuk forecasting keuangan dan analisis profitabilitas pelanggan. 
  4.  Intelijen Penjualan. Intelijen Penjualan atau Sales Intelligence dalam CRM adalah sejenis dengan is similar to Analytical CRM, tetapi ditekankan lebih jauh untuk piranti penjualan langsung dengan fitur untuk mencari peluang Cross-selling/ Up-selling/ Switch-selling, kinerja penjualan, kecenderungan pelanggan, margin pelanggan. 
  5. Manajemen Kampanye. Campaign management mengkombinasikan elemen antara CRM operasional dan analitik agar dapat menjalankan fungsi pembentukan kelompok target dengan kriteria tertentu menggungakan data pelanggan, mengirimkan materi yang terkait dengan kampanye produk untuk calon tertentu menggunakan berbagai saluran seperti e-mail, telephone, SMS, dan surat, menelusuri, menyimpan dan menganalisis statistik kampanye. 
  6.  Kolaboratif. Collaborative CRM mencakup aspek-aspek yang ditangani korporasi yang terkait dengan pelanggan pada berbagai departemen seperti pada bagian penjualan, dukungan teknis, dan pemasaran. Staf dari berbagai departemen pada korporasi yang sama dapat saling bertukar dan berbagi informasi yang dikumpulkan ketika berinteraksi dengan pelanggan. CRM jenis ini bertujuan untuk menggunakan informasi yang dikumpulkan secara bersama di semua departemen untuk peningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan.
Strategi dan Implementasi
              Sasaran untuk menjalankan strategi CRM harus mempertimbangkan situasi spesifik yang dihadapi perusahaan dan juga kebutuhan dan harapan pelanggan. Informasi yang didapat melalu inisiasi CRM dapat mendukung pengembangan strategi pemasaran dengan mengembangkan pengetahuan pada area-area tertentu seperti identifikasi segmen pelanggan, peningkatan retensi  pelangggan, perbaikan produk yang disampaikan, juga identifikasi pelanggan blue chip (yang paling menguntungkan). Sasaran ini dilakukan dengan melakukan manipulasi informasi yang terkait yang selanjutnya dimanfaatkan bersama untuk ditransformasikan menjadi pengetahuan. Pengetahuan ini merupakan pengetahuan yang memungkinkan perusahaan dapat lebih memahami pelanggan, dan digunakan untuk menyesuaikan kapabilitas organisasi agar dapat memberikan nilai yang lebih baik bagi pelanggan. Strategi CRM bervaria dalam besaran, komplesitas, cakupanya. Hal ini akan berpengaruh pada tipe apa CRM dikembangkan. Strategi CRM yang efektif akan fokus pada berbagai saluran. Perusahaan harus secara efektif mengelola saluran ini untuk perbaikan pelayanan.
Kegagalan berbagai projek CRM terutama terkait dengan kualitas dan availabilitas data pelanggan. Data yang baik merupakan isu penting. Ketika perusahaan yang menggunakan CRM untuk menelusuri siklus hidup pendapatan, pembiayaan, margin keuntungan, dan interkasi dengan pelanggan secara individual, maka semua ini harus tergambarkan dengan jelas dalam suatu bisnis proses. Data yang digunakan harus dapat diambil dari berbagai sumber data yang ada di tiap departemen atau bidang yang ada di perusahaan. Sistem yang komprehensif dengan struktur yang telah didefinisikan dengan baik akan meningkatkan kualitas data yang dipakai dalam pengambilan keputusan. Meski saat ini banyak piranti lunak yang tersedia tentang CRM, namun perlu diingat bahwa CRM bukan sekedar teknologi namun lebih pada pendekatan komprehensif yang berpusat pada pelanggan. Implikasinya adalah kebijakan, proses, pelatihan staf, manajemen pemasaran, dan manajemen informasi. Dengan cara pandang ini, CRM merupakan hal yang dapat memberikan peran penting dalam usaha merekayasa proses penjualan untuk memberikan nilai tambah pada pelanggan.

  1. Malthouse, Edward C; Bobby J Calder (2005). “Relationship Branding and CRM”. in Alice Tybout and Tim Calkins. Kellogg on Branding. Wiley. pp. 150–168.
  2. Rigby, Darrell K.; Frederick F. Reichheld, Phil Schefter (2002). “Avoid the four perils of CRM”. Harvard Business Review 80 (2): 101–109.
  3. Paul H. Selden (April/May 1996). “SFA Myths Abound“. Sales and Marketing Strategies & News6 (3): 51 and 53.
  4. Paul H. Selden (November 2000). “The Power of Quality Thinking In Sales and Management“. Quality Progress: 58-64.
  5. Bligh, Philip; Douglas Turk (2004). CRM unplugged – releasing CRM’s strategic value. Hoboken: John Wiley & Sons. ISBN 0-471-48304-4.
  6. Paul H. Selden (1997). Sales Process Engineering: A Personal Workshop. Milwaukee, WI: ASQ Quality Press. p. 23.

Selasa, 23 November 2010

VALUE CHAIN

  1. Pendahuluan 
Analisis Value Chain memandang perusahaan sebagai salah satu bagian dari rantai nilai produk. Rantai nilai produk merupakan aktifitas yang berawal dari bahan mentah  sampai  dengan  penanganan  purna  jual.  Rantai  nilai  ini  mencakup  aktivitas yang  terjadi  karena  hubungan  dengan  pemasok  (Supplier  Linkages),  dan  hubungan dengan  konsumen  (Consumer  Linkages).  Aktifitas  ini  merupakan  kegiatan  yang terpisah tapi sangat tergantung satu dengan yang lain. (Porter, 2001). Analisis value Chain  membantu  manajer  untuk  memahami  posisi  perusahaan  pada  rantai  nilai produk untuk meningkatkan keunggulan kompetitif. Weiler et all, 2004, menyatakan bahwa pendekatan Analisis Value Chain dan Value Coalitions merupakan pendekatan terbaik dalam membangun nilai perusahaan kearah yang lebih baik. 
        Analisis Value Chain   da Value   Coalitions   lebih   sering   berhubungan   dengan   aktivitas luar perusahaan.

2.  Pengertian Value Chain

Womack,  Jones  et  all,  1990  mendefinisikan  Value  Chain  Analysis  (VCA)

sebagai berikut :

 …..is  a  technique  widely  applied  in  the  fields  of  operations  management, process engineering and supply chain management, for the analysis and subsequent improvement   of   resource   utilization   and   product   flow   within   manufacturing processes.”
Sedang  Shank  dan  Govindarajan,  1992;  Porter  2001,  mendefinisikan  Value Chain Analyisis, merupakan alat untuk memahami rantai nilai yang membentuk suatu produk.  Rantai  nilai  ini  berasal  dari  aktifitas-aktifitas  yang  dilakukan,  mulai  dari bahan baku samapi ketangan konsumen, termasuk juga pelayanan purna jual.
Selanjutnya Porter (1985) menjelaskan, Analisis value-chain merupakan alat analisis   stratejik   yang   digunakan   untuk   memaham secara   lebih   baik   terhadap keunggulan   kompetitif,   untuk   mengidentifikasi   dimana   value   pelanggan   dapat ditingkatkan atau penurunan biaya, dan untuk memahami secara lebih baik hubungan perusahaan dengan pemasok/supplier, pelanggan, dan perusahaan lain dalam industri. Value  Chain  mengidentifikasikan  dan  menghubungkan  berbagai  aktivitas  stratejik diperusahaan  (Hansen,  Mowen,  2000).  Sifat  Value  Chain  tergantung  pada  sifat industri   dan   berbeda-beda   untuk   perusahaan   manufaktur,   perusahaan   jasa   dan organisasi yang tidak berorientasi pada laba.
Tujuan  dari  analisis  value-chain   adalah  untuk  mengidentifikasi  tahap-tahap value  chain  di  mana  perusahaan  dapat  meningkatkan  value  untuk  pelanggan  atau untuk  menurunkan  biaya.  Penurunan  biaya  atau  peningkatan  nilai  tambah  (Value added) dapat membuat perusahaan lebih kompetitif.
Strategi   Low   Cost      menekankan   pada   harga   jual   yang   lebih   rendah dibandingkan  kompetitor  untuk  menarik  konsumen.  Konsekuensinya  perusahaan harus melakukan kontrol Cost yang ketat. Cost ditekan serendah mungkin sehingga produk  dapat  dijual  dengan  harga  yang  lebih  murah  dibandingkan  pesaing.  Hal  ini akan  menjadi  insentif  bagi  konsumen  untuk  membeli  produk  tersebut.  Cost  yang rendah  merupakan  keunggulan  kompetitif  bagi  perusahaan.  Strategi  ini  banyak dilakukan  dengan  baik,  antara  lain  oleh  :  Ramayana  di  Indonesia  yang  bergerak  di bidang  Retail,  Air  asia  dari  Malaysia  yang  bergerak  dalam  bidang  penerbangan, Easyjet yang bergerak dibidang penerbangan di Erofa.
           Strategi  kompetitif  diferensiasi  menekankan  pada  keunikan  produk.  Produk tersebut  berbeda  dibandingkan  dengan  prodk  pesaing,  sehingga  konsumen  mau berpalling kepada produk perusahaan. Produk yang dihasilkan mempunyai nilai yang lebih dimata konsumen. Perusahaan dapat mengenakan harga jual yang lebih tinggi, karena  konsumen  mau  membayar  lebih  untuk  hal  yang  unik  tersebut.  Strategi diferensiasi  biasanya  menekankan  pada  kualitas  yang  unggul.  Beberapa  perusahaan yang  sukses  melakukan  hal  ini  antara  lain  :  Aepico  dari  Thailand  yang  bergerak dibidang otomotif berhasil menempatkan produknya mempunyai nilai unggul, dalam hal kualitas dan presisi mesin yang sangat baik, sehingga seperti : Mercy dan BMW mau  menggunakan  jasanya  dibandingkan  pesaing  yang  menawarkan  harga  murah. Harley  Davidson yang  berhasil  menanamkan  image-nya,  sehingga  mempunyai pelanggan  yang  fanatik,  begitu  juga  dengan  BMW.  Nokia  yang  terus  menerus mengeluarkan inovasi sehingga konsumen terus tertarik. 
  
Defining the Value Chain
Dimulai dengan generic chain, value activities individual diidentifikasi pada perusahaan tertentu. Setiap generic strategy dapat dibagi ke dalam descrete activities. Prinsip dasar terhadap isolasi dan pemisahan aktivitas, yaitu: (1) mempunyai ekonomi yang berbeda, (2) mempunyai dampak potensial yang tinggi atas differensiasi, atau (3) mewakili proporsi biaya yang signifikan atau growing. Value activities harus di-assigned kepada kategori yang paling baik mewakili kontribusinya dalam competitive advantage perusahaan. Segala sesuatu yang dilakukan perusahaan harus dimasukkan dalam aktivitas primer atau pendukung.

Hubungan dalam Value Chain
 Aktivitas dalam value chain bukan aktivitas yang independen melainkan interdependen. Hubungan antar aktivitas mempengaruhi kinerja dan biaya aktivitas lainnya. Penyebab dari hubungan tersebut adalah sebagai berikut:
  • Fungsi yang sama dapat dilakukan dengan cara yang berbeda.
  • Biaya atau kinerja direct activities diperbaiki dengan usaha yang lebih di indirect activities.
  • Aktivitas yang dilakukan di dalam perusahaan mengurangi kebutuhan untuk memperagakan, menjelaskan, atau melayani produk di lapangan.
  • Fungsi quality assurance dapat dilakukan dengan cara yang berbeda.
Hubungan Vertikal
Hubungan (linkages) tidak hanya terjadi di antara value chain perusahaan tetapi juga value chain pemasok dan channels, hubungan ini disebut hubungan vertikal. Dalam hal ini bagaimana aktivitas dari pemasok atau channel dilakukan akan mempengaruhi kinerja dari aktivitas perusahaan. Hubungan ini menyediakan kesempatan bagi perusahaan untuk meningkatkan competitive advantage-nya.

Metodologi
Konsep dari value chain memperlihatkan metodologi yang unik, dan meliputi beberapa langkah:
  1. Mengidentifikasi value chain dari industri lalu melihat biaya, pendapatan, dan asset untuk value activities yang ada.
  2. Melihat cost driver yang mengatur masing-masing value activities.
  3. Mengembangkan keunggulan kompetaitif yang dapat menopang, di mana keseluruhan biaya pengendalian lebih baik dari pesaing-pesaing atau dengan merekonfigurasi value chain.
Identifying Value Chain
Langkah pertqama di dalam membuat dan menggunakan value cahin adalah dengan mengidentifikasikan value chain dari industri.
Aktivitas-aktivitas yang ada harus digabungkan dan dipisahkan jika mengembangkan beberapa atau semua dari kondisi-kondisi:
  • Memperlihatkan persentase yang signifikan dari biaya operasi
  • Perilaku biaya dari aktivitas-aktivitas adalah berbeda
  • Aktivitas-aktivitas tersebut juga dikembangakan oleh pesaing tetapi dengan cara yang berberda

  • Aktivitas-aktivitas tersebut mengembangkan sebuah differensiasi 


    A Strategy for Competitive Advantage

    Analisis biaya secara tradisional memfokuskan atas perhatian kepada value added dengan terjadinya kesalahan dan bahwa hal tersebut adalah satu-satunya area di mana perusahaan dapat mempengaruhi biaya.
    Value added sudah mulai ditinggalkan dengan alasan-alasan:
  • Adanya perlakuan yang berbeda antara raw material dan pembelian beberapa masukan yang lain.
  • Value added tidak bisa menandakan hal-hal yang potensial untuk dihubungkan dengan suatu pandangan untuk mengurangi biaya atau penciptaan differensiasi produk.
  • Competitive advantage tidak dapat digunakan secara penuh dengan adanya interaksi antara raw material yang dibeli dengan biaya lainnya.
Dapat disimpulkan, bahwa metodologi untuk membuat dan menggunakan value chain mencakup langkah-langkah:
  1. Mengidentifikasi value chain dari industri, lalu membuat daftar biaya, pendapatan, dan asset untuk tiap-tiap aktivitas.
  2. Mengidentifikasi cost drivers yang mengatur setiap value activity.
  3. Membangun sustainable competitive advantage, baik dengan mengendalikan cost drivers lebih baik dari pesaing atau dengan merekonfigurasi value chain.
Exhibit 8 – artikel memperlihatkan suatu kesimpulan mengenai perbedaan antara value chain dengan akuntansi manajemen tradisional.
Akhirnya sebagai kesimpulannya, perspektif value chain dapat digunakan untuk menurunkan beberapa pandangan berikut:
  • Value chain analysis sebagai langkah awal pemahaman bagaimana posisi perusahaan dalam industri
  • Sekali value chain diartikulasikan secara penuh, keputusan strategis yang kritis menjadi lebih jelas
  • Value chain analysis membantu mengukur daya pemasok dengan manghitung persentase total keuntungan yang diatribusikan ke supplier
  • Value chain framework menjelaskan bagaimana produk perusahaan sesuai dengan value chain pembeli
  • Dalam analisis akhir, pencapaian simultan dari biaya rendah dan differensiasi tergantung dari pemahaman yang memadai dari driver biaya, penghasilan, dan asset pada setiap value activity dan interdepedensi di antara value activities.